Update BNPB: Korban Jiwa Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 82 Orang, 52 Masih Hilang

Kondisi banjir di Kabupaten Sedang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, yang dilanda banjir pada Kamis (27/11) pukul 05.50 WIB. Sumber Foto: BPBD Kabupaten Sedang Bedagai

Faktapalembang.id, NASIONAL – Bencana hidrometeorologi basah yang menerjang wilayah Sumatera semakin meluas dan menelan banyak korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pemutakhiran data dan penanganan di lapangan. Hingga Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, tercatat total 82 orang meninggal dunia di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Data pengkinian menunjukkan, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), jumlah korban meninggal dunia mencapai 55 jiwa dan 41 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Wilayah terparah adalah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan 34 korban jiwa dan 33 orang hilang. Disusul Tapanuli Selatan 13 meninggal, Humbang Hasundutan 4 meninggal (koreksi data), Tapanuli Utara 3 meninggal, dan Kabupaten Pakpak Bharat 1 meninggal.

Sementara di Provinsi Aceh, tercatat 6 orang meninggal dunia dan 11 orang hilang. Rinciannya, di Kabupaten Benar Meriah 5 meninggal dan 9 hilang, serta di Gayo Lues 1 meninggal dan 9 hilang.

Di Provinsi Sumatera Barat, Wakil Gubernur Sumbar melaporkan korban meninggal dunia sebanyak 21 jiwa.

Banjir Meluas ke Binjai hingga Tebing Tinggi

Laporan BNPB juga mencatat kejadian bencana baru. Kota Binjai, Sumatera Utara, dilanda banjir pada Rabu (26/11) malam akibat meluapnya Sungai Bingai, Mencirim, dan Bangkatan. Sebanyak 5.818 KK atau 19.349 jiwa terdampak di lima kecamatan.

Kota Tebing Tinggi juga tak luput dari banjir kiriman pada Kamis (27/11) pagi. Meluapnya Sungai Padang dan Bahilang merendam 4.080 rumah di 26 kelurahan, berdampak pada 5.054 KK.

Di Kabupaten Serdang Bedagai, banjir setinggi 60 cm merendam empat kecamatan, merusak 80 hektare perkebunan dan 60 hektare lahan hortikultura.

Aceh Selatan dan Tenggara Terendam

Provinsi Aceh kembali didera banjir. Di Aceh Selatan, 3.106 jiwa terdampak di delapan kecamatan. Kabupaten Pidie juga melaporkan 2.547 jiwa terdampak di delapan kecamatan, dengan kerusakan pada daerah aliran sungai dan lahan pertanian.

Kondisi kritis terjadi di Aceh Tenggara, di mana banjir merendam 71 gampong di 14 kecamatan. Satu orang dilaporkan meninggal dunia, empat jembatan putus, dan akses jalan terisolasi.

Pemerintah Buka Posko di Tarutung

Merespons situasi darurat ini, pemerintah pusat telah mendirikan posko utama di Tarutung, Tapanuli Utara. Lokasi ini dipilih karena aksesibilitasnya yang strategis untuk menjangkau tiga provinsi terdampak. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, bahkan telah berkantor di lokasi tersebut.

Tiga langkah prioritas ditetapkan:

  1. Pemulihan Akses Darat: Kementerian PU kerahkan alat berat, BNPB siapkan 2 pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

  2. Logistik Udara: Distribusi bantuan via udara menggunakan pesawat dan helikopter untuk menembus wilayah terisolir.

  3. Pemulihan Komunikasi: PLN dan provider didorong segera memulihkan jaringan listrik dan sinyal GSM.

Hotline Pencarian Keluarga

BNPB membuka layanan hotline bagi masyarakat yang kehilangan kontak dengan keluarga di daerah bencana. Warga dapat menghubungi nomor 0811-6164-5500 dengan menyertakan data lengkap keluarga yang dicari.

“Nantinya BNPB akan mengirimkan data tersebut ke koordinator personel BNPB yang sudah ada di setiap kabupaten atau kota terdampak guna melakukan pengecekan,” pungkas keterangan resmi BNPB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *