Tim SAR Gabungan Evakuasi Ibu dan Balita yang Terjebak Banjir di Tiga Desa Martapura

Tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban terdampak banjir menggunakan perahu karet di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (27/12/2025). (Dok. SAR Banjarmasin)

Faktapalembang.id, NASIONAL – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan bergerak cepat melakukan operasi penyelamatan terhadap warga yang terjebak banjir di wilayah Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Fokus utama evakuasi dilakukan kepada kelompok rentan, termasuk ibu-ibu dan balita, menyusul naiknya debit air secara signifikan.

Kepala Kantor SAR Banjarmasin, I Putu Sudayana, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai bencana hidrometeorologi tersebut pada Sabtu (27/12) malam sekitar pukul 21.15 Wita. Respons cepat langsung dilakukan dengan mengerahkan personel ke lokasi terdampak.

Hingga Minggu pagi, tim di lapangan masih terus bekerja menyisir lokasi untuk memastikan keselamatan warga.

“Sejak Tim SAR turun ke lapangan hingga pagi hari ini, data jumlah korban terdampak dan yang dievakuasi masih dalam pendataan petugas,” ujar I Putu Sudayana di Banjarmasin, Minggu.

Respons Laporan Warga

Operasi ini bermula dari informasi awal yang disampaikan oleh seorang warga bernama Ibu Ika. Ia melaporkan adanya bayi, ibu-ibu, serta warga lainnya yang terjebak banjir dan tidak bisa keluar dari rumah di beberapa titik.

Lokasi banjir yang menjadi fokus evakuasi meliputi tiga desa, yakni Desa Tunggul Irang, Desa Bincau, dan Desa Labuan Tabu. Jarak tempuh yang cukup jauh tidak menyurutkan semangat tim penyelamat.

“Kami langsung menindaklanjuti laporan warga, Kantor SAR Banjarmasin segera memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian dengan jarak tempuh puluhan kilometer,” tuturnya.

Kendala Arus Deras

Dalam pelaksanaan operasi SAR, petugas melakukan asesmen cepat sekaligus mengevakuasi warga yang membutuhkan pertolongan mendesak. Operasi ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Kantor SAR Banjarmasin, BPBD Kabupaten Banjar, Emergency Banjar Response (EBR), Damkar Kabupaten Banjar, hingga relawan lainnya.

Sejumlah peralatan canggih dikerahkan untuk menembus lokasi banjir, antara lain rescue car, rubber boat (perahu karet) beserta mesin tempel, peralatan water rescue, tandu lipat, tandu basket, serta alat medis dan komunikasi.

Namun, upaya penyelamatan ini menghadapi tantangan alam. Putu menyebutkan bahwa kondisi di lapangan masih diguyur hujan dengan arus air yang cukup deras. Hal ini menjadi faktor penghambat bagi pergerakan tim gabungan.

“Kita masih menunggu data hasil operasi, Operasi SAR akan terus dilakukan secara maksimal hingga seluruh warga terdampak dapat dievakuasi dan situasi dinyatakan aman,” tegas Putu.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dengan intensitas air yang lebih tinggi. Warga diminta segera melapor ke nomor darurat 115 apabila membutuhkan bantuan evakuasi darurat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *