Faktapalembang.id, NASIONAL – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan dua kadernya, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, dari posisi mereka sebagai anggota DPR RI Fraksi NasDem. Keputusan ini diambil setelah partai mencermati secara saksama dinamika politik yang berkembang belakangan ini.
Langkah penonaktifan ini diresmikan melalui surat keputusan yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dan Sekretaris Jenderal, Hermawi Taslim. Dengan terbitnya surat tersebut, status keanggotaan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach di DPR RI resmi berakhir efektif mulai hari Senin, 1 September 2025.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, dalam keterangannya di Jakarta pada hari Minggu, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan wujud komitmen partai untuk selalu berpihak pada suara rakyat.
“Bahwa sesungguhnya aspirasi masyarakat harus tetap menjadi acuan utama dalam perjuangan Partai NasDem,” kata Hermawi.
Lebih lanjut, Hermawi menyampaikan belasungkawa mendalam dari Partai NasDem atas wafatnya sejumlah warga negara dalam insiden yang terjadi baru-baru ini saat mereka berupaya menyuarakan aspirasinya. Menurutnya, setiap pernyataan dari wakil rakyat yang menyinggung perasaan publik adalah sebuah penyimpangan dari nilai-nilai perjuangan partai.
“Pernyataan para wakil rakyat yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem,” tegasnya.
Hermawi juga mengingatkan kembali bahwa esensi perjuangan partai adalah perwujudan dari semangat kerakyatan yang selaras dengan tujuan nasional bangsa, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam konstitusi.
“Perjuangan Partai NasDem sesungguhnya merupakan kristalisasi dan semangat kerakyatan yang senantiasa bertumpu pada tujuan nasional bangsa Indonesia, sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945,” ujar Hermawi.
Sebelum keputusan ini, Ahmad Sahroni telah lebih dulu dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Insiden ini juga diwarnai dengan perusakan dan penjarahan yang menimpa kediaman Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, oleh sekelompok massa. Keputusan NasDem nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach menjadi puncak dari rentetan peristiwa tersebut.













