Menperin Dorong Green Mobility, Lindungi Investasi Lama dan Dukung Inovasi Otomotif Ramah Lingkungan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Ist)

NASIONAL – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memperkenalkan konsep green mobility sebagai strategi baru dalam menghadapi perubahan pesat di industri otomotif. Konsep ini menggabungkan teknologi ramah lingkungan, efisiensi energi, serta dukungan terhadap keberlanjutan mobilitas masyarakat.

“Apapun perkembangan teknologi otomotif, kami menyambut baik dan berkomitmen memfasilitasi kebijakannya melalui konsep green mobility. Kebijakan ini akan lebih adaptif dan sustain bagi industri otomotif nasional, terutama untuk menjawab perkembangan pesat teknologi otomotif yang ramah lingkungan,” ujar Menperin dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (6/5).

Menurut Agus, industri otomotif Indonesia tengah menghadapi disrupsi teknologi, baik dari sisi produksi maupun jenis kendaraan yang beredar. Kini, pasar domestik telah dibanjiri kendaraan dengan teknologi tinggi seperti Internal Combustion Engine (ICE), hybrid, baterai listrik, dan fuel cell hidrogen.

“Selain memfasilitasi teknologi otomotif terbaru, kami juga tetap akan melindungi investasi otomotif yang sudah lama berproduksi di Indonesia. Prinsipnya, selama investasi tersebut menghasilkan produk otomotif yang lebih ramah lingkungan dan mendukung mobilitas masyarakat, maka akan kami fasilitasi melalui kebijakan green mobility,” jelasnya.

Agus menambahkan bahwa pemerintah telah mengeluarkan berbagai insentif untuk mendukung ekosistem kendaraan ramah lingkungan, termasuk untuk mobil berteknologi ICE melalui program Low Cost Green Car (LCGC) dan biofuel. Insentif juga diberikan pada kendaraan listrik melalui kebijakan PPNBM DTP serta pengembangan industri baterai.

Tak hanya itu, kendaraan hybrid juga mendapat dukungan insentif, dan pemerintah kini tengah menyiapkan insentif untuk kendaraan dengan teknologi fuel cell hidrogen.

Di sisi lain, pasar otomotif Indonesia masih berpotensi besar untuk tumbuh. Rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga. “Rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia baru 99 unit per 1.000 orang, sementara penduduk kita mencapai 281 juta jiwa,” kata Agus.

Sebagai perbandingan, Malaysia memiliki rasio 490 unit per 1.000 orang, Thailand 275 unit, Singapura 211 unit, Korea Selatan 530 unit, dan Jepang mencapai 670 unit per 1.000 orang penduduk.

Melalui kebijakan green mobility, pemerintah juga menargetkan kontribusi sektor manufaktur dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. “Kami mengakselerasi target NZE sektor manufaktur bisa tercapai 10 tahun lebih cepat dari target nasional. Kami juga sudah koordinasi dengan pelaku industri, termasuk sektor otomotif. Alhamdulillah, mereka siap mendukung,” ujar Menperin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *