Penyerangan Warga Sipil oleh Oknum TNI di Deli Serdang Disesalkan Ketua Fraksi PKS

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (KKK), Prita Laura menyampaikan keterangan pers terkait program Lapor Mas Wapres di Sekretariat Wakil Presiden pada Kamis (14/11/2024)/BPMI Setwapres.

FAKTA GRUP – Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Jazuli Juwaini, menyampaikan rasa prihatin dan penyesalan atas insiden penyerangan oleh 33 oknum anggota TNI kepada warga sipil di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam kejadian ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia, sementara lainnya mengalami luka-luka.

“Atas nama Anggota DPR RI, saya sangat prihatin dan turut berduka cita kepada warga sipil yang menjadi korban penyerangan yang dilakukan oleh 33 oknum TNI di Armed Deli Serdang, Medan,” ujar Jazuli, Kamis (14/11/2024).

Anggota Komisi I DPR RI ini menyatakan bahwa kekerasan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh oknum TNI tidak bisa diterima dan tidak memiliki dasar pembenaran apa pun. “Atas alasan apa pun, tidak ada pembenaran atas kekerasan brutal, apalagi dilakukan oleh oknum TNI,” tegas Jazuli.

Jazuli mengingatkan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), tugas pokok TNI adalah menjaga pertahanan negara untuk melindungi rakyat Indonesia dari ancaman, bukan sebaliknya, melakukan penyerangan terhadap warga sipil.

“Perbuatan 33 oknum TNI ini jelas melanggar undang-undang, melanggar disiplin dan sumpah prajurit, bahkan merupakan tindak pidana yang harus diproses secara hukum. Semua yang terlibat harus ditindak tegas, termasuk komandan yang bertanggung jawab,” terangnya.

Sebagai anggota DPR dari Dapil Banten, Jazuli juga mengapresiasi tindakan cepat Panglima TNI dan Panglima Kodam Bukit Barisan yang telah memproses hukum para pelaku. Ia juga menghargai langkah Panglima Kodam yang mendatangi langsung keluarga korban, menyampaikan belasungkawa, dan menjamin seluruh perawatan untuk korban.

“Pada waktunya, dalam rapat kerja dengan Panglima TNI, kami akan mengangkat kasus ini. Kita perlu melakukan evaluasi komprehensif agar kejadian seperti ini tidak terulang. Harus ada efek jera. Jangan sampai nama baik TNI sebagai pelindung rakyat tercoreng,” tutup Jazuli. [dnl]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *