FAKTA GRUP – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Saurlin Siagian, menekankan pentingnya mitigasi bencana dalam pelaksanaan Pemilu mendatang. Pernyataan ini disampaikan berdasarkan pengalamannya saat memantau pelaksanaan Pemilu 2024 di beberapa daerah, seperti Jawa Tengah dan Sumatera Utara.
Saurlin menjelaskan bahwa banyak daerah yang terdampak bencana alam seperti banjir pada saat Pemilu 2024, sehingga operasional Tempat Pemungutan Suara (TPS) terganggu.
Di Jawa Tengah, misalnya, ia menemukan banyak TPS yang tidak memiliki rencana cadangan atau solusi dalam menghadapi banjir.
“Di Jawa Tengah itu banyak sekali banjir, dan orang enggak punya plan B mau diapain ini TPS-nya, dipindahkankah atau bagaimana?” ujarnya, Kamis 16 Januari 2025.
Selain itu, Saurlin juga menyoroti situasi serupa di Sumatera Utara, di mana banjir besar dan longsor mengakibatkan hampir 40 persen pemilih tidak bisa menggunakan hak suaranya pada hari pemungutan suara. “Sepertinya kita enggak punya plan B. Jadi, ya sudah dibiarkan saja gitu, dan kami menemukan banyak sekali bencana alam saat itu, kan musim hujan saat itu,” tambahnya.
Saurlin menyimpulkan bahwa kurangnya mitigasi bencana dalam Pemilu 2024 menjadi catatan penting. Menurutnya, ke depan, perlu ada langkah-langkah yang lebih konkret dalam merencanakan dan mengatasi situasi bencana baik sebelum maupun saat hari pemungutan suara.
“Mitigasi pemilu dalam situasi bencana menjadi penting ke depan,” tegasnya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Pemilu mendatang harus lebih siap dalam menghadapi kemungkinan bencana alam, guna memastikan semua warga negara dapat menunaikan hak pilihnya dengan aman dan lancar.